BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
1.1 Latar belakang
SDN SUKAMAJU
mengunjungi museum Fatahillah untuk meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan mengenai detil perkembangan
kota Jakarta mulai dari jaman penjajahan sampai dengan sekarang, serta
mengetahui perbendaharaan benda-benda sejarah Indonesia jaman dahulu.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan melaksanakan kegiatan outdoor
study di museum Fatahillah ini adalah untuk
menambah wawasan serta ilmu pengetahuan dari zaman pra sejarah, untuk
mengetahui latar belakang museum Fatahillah, mengetahui bagaimana para budak,
penjahat dan pemberontak disiksa dan dibunuh dan juga semua murid dapat mengetahui secara seksama sejarah kota
Jakarta.
1.3. Waktu dan Tempat
Kegiatan Outdoor study ini berlangsung
pada tanggal 5 February 2012. Kegiatan outdoor study ini juga dilaksanakan pada
pukul 09:00 WIB sampai dengan 12:00 WIB
BAB II
ISI LAPORAN
Museum Fatahillah terletak di Jalan
Taman Fatahillah No. 2 Jakarta Barat, Jakarta, Indonesia.
Museum Fatahillah dikenal juga sebagai Museum Batavia atau Museum Sejarah Jakarta.
Museum ini didirikan dengan tujuan untuk merekam perjalanan sejarah Kota Jakarta dari semenjak zaman Batavia.
Pada jaman pemerintahan Belanda, Museum Fatahillah digunakan sebagai Gedung Balai Kota yang bernama Staadhuis dan merupakan gedung Balai Kota pertama di Kota Batavia yang sekarang bernama Kota Jakarta, Ibukota Negara Indonesia.
Bangunan gedung ini dibuat sama seperti Istana Dam di Amsterdam, Negara Belanda.
Bangunan gedung ini terdiri atas bangunan utama dan mempunyai dua bangunan sayap, yaitu bangunan sayap timur dan bangunan sayap barat, ditambah dengan bangunan sanding yang berfungsi sebagai ruang kantor, ruang pengadilan serta ruang bawah tanah yang digunakan untuk ruang penjara pada jaman penjajahan Belanda. Didepan bangunan gedung terdapat tanah lapang yang merupakan tempat eksekusi hukuman gantung, tanah lapang ini dikemudian hari dijadikan taman yang bernama Taman Fatahillah.
Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1970 gedung ini mengalami pemugaran dan pada tahun 1974, gedung ini diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta yaitu Ali Sadikin dengan nama Museum Fatahillah serta menempati areal tanah seluas 13 ribu meter persegi.
Koleksi Museum Fatahillah
Didalam museum ini terdapat koleksi berbagai macam benda bersejarah, seperti benda-benda budaya peninggalan masyarakat Betawi, benda arkeologi dari masa Hindu, Budha hingga Islam, bermacam-macam mebel antik, prasasti, keramik dan gerabah, uang logam jaman VOC, aneka timbangan/ dacin, lukisan-lukisan karya Raden Saleh, peta-peta kuno, foto Gubernur VOC bernama J.P. Coen, meriam kuno si Jagur.
Museum Fatahillah dikenal juga sebagai Museum Batavia atau Museum Sejarah Jakarta.
Museum ini didirikan dengan tujuan untuk merekam perjalanan sejarah Kota Jakarta dari semenjak zaman Batavia.
Pada jaman pemerintahan Belanda, Museum Fatahillah digunakan sebagai Gedung Balai Kota yang bernama Staadhuis dan merupakan gedung Balai Kota pertama di Kota Batavia yang sekarang bernama Kota Jakarta, Ibukota Negara Indonesia.
Bangunan gedung ini dibuat sama seperti Istana Dam di Amsterdam, Negara Belanda.
Bangunan gedung ini terdiri atas bangunan utama dan mempunyai dua bangunan sayap, yaitu bangunan sayap timur dan bangunan sayap barat, ditambah dengan bangunan sanding yang berfungsi sebagai ruang kantor, ruang pengadilan serta ruang bawah tanah yang digunakan untuk ruang penjara pada jaman penjajahan Belanda. Didepan bangunan gedung terdapat tanah lapang yang merupakan tempat eksekusi hukuman gantung, tanah lapang ini dikemudian hari dijadikan taman yang bernama Taman Fatahillah.
Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1970 gedung ini mengalami pemugaran dan pada tahun 1974, gedung ini diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta yaitu Ali Sadikin dengan nama Museum Fatahillah serta menempati areal tanah seluas 13 ribu meter persegi.
Koleksi Museum Fatahillah
Didalam museum ini terdapat koleksi berbagai macam benda bersejarah, seperti benda-benda budaya peninggalan masyarakat Betawi, benda arkeologi dari masa Hindu, Budha hingga Islam, bermacam-macam mebel antik, prasasti, keramik dan gerabah, uang logam jaman VOC, aneka timbangan/ dacin, lukisan-lukisan karya Raden Saleh, peta-peta kuno, foto Gubernur VOC bernama J.P. Coen, meriam kuno si Jagur.
Fasilitas Yang Tersedia Di Museum
Fatahillah Dan Sekitarnya
Tersedia perpustakaan, toko cinderamata, ruang pertemuan, kafe, ruang sholat.
Didepan museum terdapat tanah lapang yaitu Taman Fatahillah.
Disekitar museum terdapat banyak penginapan, hotel, wisma.
Mengunjungi Museum Fatahillah
Museum Fatahillah cukup dekat dari Stasiun Kota, dengan berjalan kearah utara sejauh lebih kurang 300 meter sampailah ke Museum Fatahillah.
Museum Fatahillah dapat dikunjungi dengan kendaraan pribadi maupun dengan angkutan umum seperti angkutan Taksi, Mikrolet, Bis Patas dan Bis Trans Jakarta/ Bus Way jurusan Kota.
Tersedia perpustakaan, toko cinderamata, ruang pertemuan, kafe, ruang sholat.
Didepan museum terdapat tanah lapang yaitu Taman Fatahillah.
Disekitar museum terdapat banyak penginapan, hotel, wisma.
Mengunjungi Museum Fatahillah
Museum Fatahillah cukup dekat dari Stasiun Kota, dengan berjalan kearah utara sejauh lebih kurang 300 meter sampailah ke Museum Fatahillah.
Museum Fatahillah dapat dikunjungi dengan kendaraan pribadi maupun dengan angkutan umum seperti angkutan Taksi, Mikrolet, Bis Patas dan Bis Trans Jakarta/ Bus Way jurusan Kota.
Waktu Kunjungan
Museum Fatahillah dibuka untuk pengunjung, yaitu :
Buka dari jam 09.00 WIB s/d 03.00 WIB setiap hari Selasa, Rabu, Kamis dan Minggu
Buka dari jam 09.00 WIB s/d 01.30 WIB setiap hari Jum’at
Buka dari jam 09.00 WIB s/d 01.00 WIB setiap hari Sabtu
Pada hari Senin dan Hari Besar, museum ditutup untuk umum.
Museum Fatahillah adalah kenangan tempo doeloe yang banyak meninggalkan sisa kenangan dan merupakan saksi bisu bagi banyaknya peristiwa yang terjadi tempo doeloe.
Museum Fatahillah dibuka untuk pengunjung, yaitu :
Buka dari jam 09.00 WIB s/d 03.00 WIB setiap hari Selasa, Rabu, Kamis dan Minggu
Buka dari jam 09.00 WIB s/d 01.30 WIB setiap hari Jum’at
Buka dari jam 09.00 WIB s/d 01.00 WIB setiap hari Sabtu
Pada hari Senin dan Hari Besar, museum ditutup untuk umum.
Museum Fatahillah adalah kenangan tempo doeloe yang banyak meninggalkan sisa kenangan dan merupakan saksi bisu bagi banyaknya peristiwa yang terjadi tempo doeloe.
BAB
III
SIMPULAN
DAN SARAN
Setelah
melakukan dan mencatat hasil pengamatan dari kegiatan Outdoor Study yang
dilakukan pada hari Minggu, 5 Februari 2012 di Museum Sejarah Jakarta, siswa
dapat menarik kesimpulan bahwa ternyata Kota Jakarta memiliki sejarah yang
panjang. Selain itu kami juga dapat mengetahui peninggalan dari zaman pra
sejarah, orang-orang Belanda, Kerajaan Tarumanegara dan Kerajaan Sunda, dan
lain-lain.
Dari
hasil pengamatan itu, juga dapat di simpulkan bahwa pembuatan Museum Sejarah
Jakarta sangat bermanfaat bagi semua orang, baik dari kalangan pelajar,
mahasiswa, dan umum. Dengan mengunjungi Museum Sejarah Jakarta, orang-orang
dapat menjadi mengetahui tentang sejarah Jakarta.
III.2. Saran-saran
- Ada
beberapa lantai kayu yang sudah agak rapuh, kiranya lantai kayu yang agak
rapuh tersebut diperbaiki agar tidak membahayakan pengunjung museum.
- Barang-barang
yang dipamerkan lebih baik yang asli jangan duplikatnya dan barang-barang
yang masih tersimpan di ruang penyimpan dapat segera dipamerkan.
- Di
halaman depan lebih baik di tambahkan pohon-pohon, agar tidak panas
- Agar
lebih menarik perhatian para pengunjung dan agar lebih ramai, kami
menyarankan agar dipentaskan pertunjukan lenong yang bersifat lelucon atau
menghibur. Mungkin dapat dipentaskan di halaman depan waktunya 2 minggu/
seminggu sekali.
- Disediakan
kantin bagi pengunjung yang lapar dengan harga yang terjangkau.
0 komentar:
Posting Komentar